BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Saturday

GEREJA KRISTUS



Gereja Kristus tak bisa dihancurkan,
Meskipun banyak musuh telah mencobanya;
Di mana pun penganiayaan melanda,
Gereja semakin berkembang dan berlipat ganda. —Sper
Kita mendapatkan keberanian untuk berdiri tegar ketika kita berlutut di hadapan Tuhan

Tuesday

Maria Shandi - Kasih Setia-Mu

Kasih setia-Mu yang kurasakan
Lebih tinggi dari langit biru
Kebaikan-Mu yang t'lah Kau nyatakan
Lebih dalam dari lautan


Berkat-Mu yang telah kuterima
Ssempat membuatku terpesona
Apa yang tak pernah kupikirkan
Itu yang Kau sediakan bagiku


REFF:
Siapakah aku ini Tuhan
Jadi biji mata-Mu
Dengan apakh kubalas Tuhan
S’ian puji dan sembah Kau

Ibrani 6:3

Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.

Thursday

4M-5 November 2010

2 Raja-raja 5:1-15

"Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. —2 Raja-raja 5:15"

“Jangan pernah menolak orang karena mereka tidak berpendidikan, karena mereka berkulit putih, karena mereka berkulit hitam, karena mereka wanita, karena mereka tua ataupun muda. Setiap perjumpaan adalah sesuatu yang sakral dan kita perlu menghargainya,” “Anda tak akan pernah tahu kata-kata apa yang menanti Anda.”

Allah sering berbicara melalui mereka yang sering dianggap tidak layak untuk didengarkan. Untuk mendengar Allah, pastikanlah diri Anda bersedia untuk mendengar orang-orang yang sederhana.

Allah sering memakai hal-hal yang sederhana
‘Tuk menggenapi tujuan-Nya,
Karena diperlukan kerendahan hati
‘Tuk melakukan kehendak-Nya.

[11:32]

Tuesday

For the director of music. A song. A psalm.

Psalm 66

For the director of music. A song. A psalm.
 1 Shout with joy to God, all the earth!  2 Sing the glory of his name;
       make his praise glorious!
 3 Say to God, "How awesome are your deeds!
       So great is your power
       that your enemies cringe before you.
 4 All the earth bows down to you;
       they sing praise to you,
       they sing praise to your name."
       Selah
 5 Come and see what God has done,
       how awesome his works in man's behalf!
 6 He turned the sea into dry land,
       they passed through the waters on foot—
       come, let us rejoice in him.
 7 He rules forever by his power,
       his eyes watch the nations—
       let not the rebellious rise up against him.
       Selah
 8 Praise our God, O peoples,
       let the sound of his praise be heard;
 9 he has preserved our lives
       and kept our feet from slipping.
 10 For you, O God, tested us;
       you refined us like silver.
 11 You brought us into prison
       and laid burdens on our backs.
 12 You let men ride over our heads;
       we went through fire and water,
       but you brought us to a place of abundance.
 13 I will come to your temple with burnt offerings
       and fulfill my vows to you-
 14 vows my lips promised and my mouth spoke
       when I was in trouble.
 15 I will sacrifice fat animals to you
       and an offering of rams;
       I will offer bulls and goats.
       Selah
 16 Come and listen, all you who fear God;
       let me tell you what he has done for me.
 17 I cried out to him with my mouth;
       his praise was on my tongue.
 18 If I had cherished sin in my heart,
       the Lord would not have listened;
 19 but God has surely listened
       and heard my voice in prayer.
 20 Praise be to God,
       who has not rejected my prayer
       or withheld his love from me!

Monday

Learning From Erin

Erin’s life was so different from that of most 8-year-olds. While other kids were running and playing and eating ice cream, Erin was lying in a bed being fed through a tube—able to see only the brightest lights and hear only the loudest sounds. Her life consisted of needles and nurses and hospital visits as she battled ongoing illnesses and profound disabilities.

Surrounded by a remarkable family who cared for her with compassion and filled her life with love, Erin died before reaching her ninth birthday.

What can be learned from a precious child like Erin—one who never spoke a word or colored a picture or sang a song? A friend of Erin’s family put it best: “We are all better for having had Erin in our lives. She taught us compassion, unconditional love, and appreciation for the little things.”

Children such as Erin also remind us that this world is not reserved for the perfect, the wealthy, or the athletic. Each person, no matter their physical, mental, or emotional condition, is created in the image of God (Gen. 1:26-27) and is of equal value and significance. Our Lord has compassion for the weak, the broken, and all He has made (Ps. 145:8-9), and we should mirror that concern (Eph. 5:1-2). Is there an “Erin” in your life you can learn from?

People in whom the world sees no value,
But only as burdens to bear,
Teach us great lessons of God’s sovereign power—
He loves them as treasures so rare. —Carbaugh

Never underestimate the value of one soul.

Mazmur 14:2

TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan mencari Allah..

Friday

Kisah Alergi Hidup

Seorang pria mendatangi seorang Guru. Katanya : "Guru, saya sudah bosan hidup. Benar-benar jenuh. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu gagal. Saya ingin mati".

Sang Guru tersenyum : "Oh, kamu sakit".

"Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati".

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan : "Kamu sakit. Penyakitmu itu bernama "Alergi Hidup". Ya, kamu alergi terhadap kehidupan. Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan ini mengalir
terus, tetapi kita menginginkan keadaan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Usaha pasti ada pasang-surutnya. Dalam berumah-tangga, pertengkaran kecil itu memang wajar. Persahabatan pun tidak selalu langgeng. Apa sih yang abadi dalam hidup ini ? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita".

"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu benar-benar bertekad ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku", kata sang Guru.

"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup lebih lama lagi", pria itu menolak tawaran sang Guru.

"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati ?", tanya Guru.

"Ya, memang saya sudah bosan hidup", jawab pria itu lagi.

"Baiklah. Kalau begitu besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini... Malam nanti, minumlah separuh isi botol ini. Sedangkan separuh sisanya kau minum besok sore jam enam. Maka esok jam delapan malam kau akan mati dengan tenang".

Kini, giliran pria itu menjadi bingung. Sebelumnya, semua Guru yang ia datangi selalu berupaya untuk memberikan semangat hidup. Namun, Guru yang satu ini aneh. Alih-alih memberi semangat hidup, malah menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Setibanya di rumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh sang Guru tadi. Lalu, ia merasakan ketenangan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai ! Tinggal satu malam dan satu hari ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Ini adalah malam terakhirnya. Ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya amat harmonis. Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu". Sekali lagi, karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.

Esoknya, sehabis bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Setengah jam kemudian ia kembali ke rumah, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat dua cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali dan berkata : "Sayang, apa yang terjadi hari ini ? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku sayang".

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Bos kita kok aneh ya ?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan menghargai terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang ke rumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya sambil berkata : "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu". Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan : "Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu tertekan karena perilaku kami".

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya ?

Ia mendatangi sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi dan berkata : "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh. Apabila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan".

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah
sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP !

Tuesday

SEKOKOH BATU


Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong (Mazmur 34:16)

Hari itu adalah hari yang menyedihkan di bulan Mei 2003 ketika pahatan "The Old Man of the Mountain" hancur berkeping-keping dan meluncur di lereng gunung. Wajah lelaki tua berukuran dua belas meter yang terpahat secara alami di White Mountains, New Hampshire ini telah lama menarik perhatian para turis. Kehadirannya begitu kokoh bagi warganya dan menjadi lambang resmi negara bagian tersebut. Bahkan Nathaniel Hawthorne pernah menulis tentang pahatan ini dalam cerpennya yang berjudul The Great Stone Face.
Beberapa warga setempat merasa sedih ketika pahatan lelaki tua itu runtuh. Seorang wanita berkata, "Saya tumbuh dewasa dengan berpikir bahwa ada seseorang yang menjaga saya. Tetapi kini saya merasa tidak begitu dijagai."
Ada kalanya kehadiran seseorang yang kita andalkan menghilang. Sesuatu atau seseorang yang kita percayai pergi, dan hidup kita terguncang. Mungkin kita kehilangan orang terkasih, pekerjaan, atau tubuh yang sehat. Kehilangan itu membuat kita kehilangan keseimbangan dan labil. Kita bahkan mungkin akan berpikir bahwa Allah tidak lagi menjaga kita.
Namun "mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong" (Mazmur 34:16). Dia "dekat kepada orang-orang yang patah hati" (ayat 19). Dia adalah Gunung Batu yang kehadiran-Nya selalu menjadi tempat kita bergantung (Ulangan 32:4).
Kehadiran Allah begitu nyata. Dia terus-menerus menjaga kita. Dia sekokoh batu -AC

PERTANYAANNYA BUKAN DI MANAKAH ALLAH
MELAINKAN DI MANA ALLAH TIDAK HADIR?

Saturday

BADAI

Gelap... gelapnya saat badai menghadang
Membuat-ku takut memandang
Erat kugenggam erat semua janjiMu
Walau dunia kan menentang
Kaulah harapanku

Takkan lelahnya kuberjalan
Melangkah dalam iman
Walau derasnya hujan yang menghadang
Kan kupandang wajah-Mu yang bersinar
Sahabat yang setia
Sampai hari kemenanganku tiba
Ku-kan setia


Kini badai tak lagi membuatku gentar
Karna Kau s'lalu setia
Erat kugenggam erat semua janjiMu
Walau dunia kan menentang
Kaulah harapanku

Wednesday

PENDEK DAN BURUK


Jawab Yakub kepada Firaun, "... Tahun-tahun hidupku itu sedikit saja dan buruk adanya"
(Kejadian 47:9)

Kehidupan Yakub penuh pencobaan. Demikian pula hidup kita. Hidup menekan dan membatasi kita, menimpakan beban yang tidak ingin kita pikul. Akan tetapi penderitaan yang paling tidak adil, paling tidak layak kita terima, paling sia-sia, adalah kesempatan bagi kita untuk menanggapinya dengan cara yang dapat digunakan oleh Tuhan untuk mengubah kita menjadi serupa dengan-Nya. Kita dapat bersukacita dalam pencobaan yang kita hadapi, karena kita tahu bahwa kesulitan membuat kita "sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun" (Yakobus 1:3,4). Tetapi ini perlu waktu.
Kita menginginkan hasil yang cepat, tetapi tidak ada jalan pintas menuju tujuan akhir yang Allah tentukan bagi kita. Satu-satunya cara untuk bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus adalah dengan tunduk setiap hari pada kondisi yang Allah sediakan bagi hidup kita. Apabila kita menerima kehendak-Nya dan tunduk pada jalan-Nya, maka kekudusan-Nya akan menjadi milik kita. Perlahan-lahan tetapi pasti, Roh Allah mulai mengubah kita menjadi manusia yang lebih baik, lebih lembut hati, lebih tegar, lebih kuat, lebih kokoh dan lebih bijak. Prosesnya misterius dan tidak bisa dipahami, tetapi demikianlah cara Allah melimpahi kita dengan rahmat dan keindahan. Kita pasti mengalami kemajuan.
Ruth Bell Graham mengatakan, semoga Allah memberi kita rahmat "untuk memikul panasnya api pembersihan, supaya beban kita tidak terasa semakin berat, tetapi kita dapat ikut memikul bagian penderitaan kita dan beban kita tetap ringan, dalam nama Yesus" -DH

ALLAH SERING MENGOSONGKAN TANGAN KITA UNTUK MENGISI HATI KITA

Monday

Ulangan 11

11:1. "Haruslah engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya.
 
11:2 Kamu tahu sekarang--kukatakan bukan kepada anak-anakmu, yang tidak mengenal dan tidak melihat hajaran TUHAN, Allahmu--kebesaran-Nya, tangan-Nya yang kuat dan lengan-Nya yang teracung,
 
11:3 tanda-tanda dan perbuatan-perbuatan yang dilakukan-Nya di Mesir terhadap Firaun, raja Mesir, dan terhadap seluruh negerinya;
 
11:4 juga apa yang dilakukan-Nya terhadap pasukan Mesir, dengan kuda-kudanya dan kereta-keretanya, yakni bagaimana Ia membuat air Laut Teberau meluap meliputi mereka, ketika mereka mengejar kamu, sehingga TUHAN membinasakan mereka untuk selamanya;
 
11:5 dan apa yang dilakukan-Nya terhadapmu di padang gurun, sampai kamu tiba di tempat ini;
 
11:6 pula apa yang dilakukan-Nya terhadap Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, anak Ruben, yakni ketika tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya, kemah-kemah dan segala yang mengikuti mereka, di tengah-tengah seluruh orang Israel.
 
11:7 Sebab matamu sendirilah yang telah melihat segala perbuatan besar yang dilakukan TUHAN."

11:8. "Jadi kamu harus berpegang pada seluruh perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya kamu kuat untuk memasuki serta menduduki negeri, ke mana kamu pergi mendudukinya,
 
11:9 dan supaya lanjut umurmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunan mereka, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
 
11:10 Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur.
 
11:11 Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
 
11:12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.
 
11:13 Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
 
11:14 maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,
 
11:15 dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang.
 
11:16 Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk, sehingga kamu menyimpang dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya.
 
11:17 Jika demikian, maka akan bangkitlah murka TUHAN terhadap kamu dan Ia akan menutup langit, sehingga tidak ada hujan dan tanah tidak mengeluarkan hasil, lalu kamu lenyap dengan cepat dari negeri yang baik yang diberikan TUHAN kepadamu.

11:18. Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.
 
11:19 Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun;
 
11:20 engkau harus menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu,
 
11:21 supaya panjang umurmu dan umur anak-anakmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepada mereka, selama ada langit di atas bumi.
 
11:22 Sebab jika kamu sungguh-sungguh berpegang pada perintah yang kusampaikan kepadamu untuk dilakukan, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan berpaut pada-Nya,
 
11:23 maka TUHAN akan menghalau segala bangsa ini dari hadapanmu, sehingga kamu menduduki daerah bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu.
 
11:24 Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu, kamulah yang akan memilikinya: mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon, dan dari sungai itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah barat, akan menjadi daerahmu.
 
11:25 Tidak ada yang akan dapat bertahan menghadapi kamu: TUHAN, Allahmu, akan membuat seluruh negeri yang kauinjak itu menjadi gemetar dan takut kepadamu, seperti yang dijanjikan TUHAN kepadamu.

11:26. Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk:
 
11:27 berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
 
11:28 dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal.
 
11:29 Jadi apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke negeri, yang engkau masuki untuk mendudukinya, maka haruslah engkau mengucapkan berkat di atas gunung Gerizim dan kutuk di atas gunung Ebal.
 
11:30 Bukankah keduanya terletak di sebelah barat sungai Yordan, di belakang jalan raya sebelah matahari terbenam, di negeri orang Kanaan yang diam di Araba-Yordan, di tentangan Gilgal dekat pohon-pohon tarbantin di More?
 
11:31 Sebab kamu ini sebentar lagi hendak menyeberangi sungai Yordan untuk memasuki dan menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu; dan bila kamu akan menduduki dan mendiaminya,
 
11:32 maka haruslah kamu melakukan dengan setia segala ketetapan dan peraturan yang kupaparkan kepadamu pada hari ini."